Jumat malam tepatnya setelah sholat maghrib, aku dan temanku, liza berangkat ke Bandung. Tidak hanya baju ganti yang ku bawa, tapi juga persiapan hati dan fisik. Siap bertemu teman-teman yang sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan mereka. Besok, sabtu nya aku berencana mengunjungi ‘ibu dosen’ yang baru melahirkan anak ke 3 nya. Hari ini aku menginap di kos adik kelas, gara-gara ‘diculik’ secara paksa. Ehmmm.. Mungkin karena dia kangen sama aku. Sudah sekitar 5 bulan aku belum ke bandung. (PD banget) ^^
Ilmi namanya, salah satu adik yang lucu banget, ndud, mirip sapi (sebutanku kepadanya, karena dulu aku sempat beli sendal boneka sapi untuknya). Setelah ke kosan ilmi dan mempersiapkan untuk tidur, aku bertemu dan cipika-cipiki dengan adik-adik yang lainnya. Ada serli, tika, hely, nisa, dan ada 1 calon kader. Seruuuuuu,, kita cerita tentang semua cerita ‘cinta’ kita. Cinta dakwah, cinta ukhuwah, cinta kangen, dan cinta yang lain.
Sebelum tidur, ilmi menceritakan kegiatan selama ini dikampus, begitu pula sebaliknya aku menceritakan kegiatanku di jakarta. Ada canda, ada cerita, ada tawa, ada sedih, ada susah, semua akan menjadi kenangan terindah dalam hidupku. Besok, sabtu harus bangun pagi-pagi karena ada kajian diMSU (Masjid Syamsul Ulum), sebutan seluruh umat di IT Telkom untuk satu-satunya masjid tercinta disana. Kajian besok akan membahas tentang “Politik dalam Islam”. Cukup berat pembahasannya, tapi cukup menarik untuk dicermati. (Maklum, udah lama ga ikut kajian politik, setelah lulus wisuda. Hehe..)
Sabtu, 15 Oktober 2011..
Alhamdulillah, tibalah saatnya aku berada di tempat Allah yang sangaaaaaat aku rindukan, Masjid Syamsul Ulum Institut Teknologi Telkom. Dengan tiupan angin dingin pagi hari, dengan suara ‘kruuuuk… Kruuuukkkk’ perut yang belum sarapan, aku bergegas ke masjid bersama ilmi. Setelah sampai sana (dengan sengaja memakai slayer warna ungu, kaya’ naik motor) ternyata pertemuan dengan dilandasi ukhuwah itu sangat indah. Bertemu karena cintaNya dan berpisah karena cintaNya, maka semua pasti terasa indah. Meskipun kehilangan cinta yang lain.
“Mba vinaaaaaa,,, kangeeeennn bangeeeet..”,
Beberapa orang adik menghampiriku dengan memeluk erat dan saling melepas rindu. Subhanallah, begitu sangat indah rasa rindu ini, Engkau pertemukan aku dengan saudara-saudara seperjuanganku.
“SSsssssttttt… Jangan berisik”, ucapku.
Sambil memperhatikan udztad yang memberikan ceramah, ada sms masuk yang membuatku tiba-tiba terdiam membisu, meneteskan air mata, dan aku harus sendiri. Aku harus tenang dan tidak panik dalam keadaan apapun.
Rasanya tiba-tiba berubah ingin sendiri-menyepi, dari keramaian dan kerumunan orang-orang. Ingin sendiri, hanya berdua dengan Allah. Tidak lama kemudian, kajian belum selesai 5 menit lagi. Aku sudah pamit untuk dhuha, untuk sendiri, untuk meneteskan air mata, untuk mengadu kegundahan seluruh hati ini. Karena tidak ada yang dapat membuat hatiku tenang kecuali pelukan Allah, kecuali kasih sayang Allah, kecuali sentuhan ‘tangan-tangan’ Allah yang begitu menyayangi aku. Sangat deras air mata ini mengalir, sangat rindu hati ini dengan sentuhan Allah Sang Maha Rahman dan Rahim..
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhamu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu. Masuklah ke dalam surgaKu”
(QS Al-Fajr :27-30)
Alhamdulillah, setelah ‘ketenangan’ itu muncul karena Allah telah membuat aku ‘bersemangat’ lagi, aku segera meluncur ke kos liza dan kania, rencananya kita pengen ‘main-main ke ITB’, mengejar cita-cita yang lain, bangkit lagi dari ‘kesedihanku’ yang tadi, dan memulai kehidupan yang baru, tanpa ‘cinta yang lain’ dan dengan ‘cinta yang baru’.
Kita langsung meluncur ke ITB dengan motor pinjeman. Hehe.. Maklum, anak jakarta yang lagi hijrah ke Bandung.
Setelah kita ‘jalan-jalan’ dan ‘bercanda’, kita balik ke kos untuk packing barang-barang yang ingin di pindah, karena besok mau pindahan kos.^^
Sebelum kita pulang, kita sholat dzuhur di Masjid Salman ITB yang gaya dan arsitekturnya mirip MSU ITT (sebenernya siapa ya yang njiplak? ^^). Tanpa disangka, ternyata aku bertemu dengan adik-adik ku di Salman, Subhanallah.. Kasih sayang Allah padaku tak henti-hentinya. Allah mempertemukan aku dengan saudara-saudaraku, itu berarti Allah ‘menambal perih hatiku’. Allah akan selalu ada untukku dimanapun dan kapanpun.
Hari ini, merupakan hadiah terindah di bulan Oktober yang Allah berikan untukku dengan ‘pertemuan antara beberapa hati’. Ukhuwah itu tidak dapat tergantikan dengan uang dan harta benda. Alhamdulillaaaah.. Thanks ya Allah..
🙂
“Berpegang teguhlah kepada Yang Menciptakanmu dan Yang Memberi rezeki kepadamu. Tundukkanlah seluruh jiwamu, raihlah keridhaan Allah. Buktikan totalitas ibadah di haribaanNya, pusatkan seluruh harapanmu semata-mata kepadaNya, dan buktikan segenap cintamu hanya untukNya”
(Ali Ibn Abu Thalib RA)